Foto: Dok. HMPS Tadris Matematika |
KAMPUS, parist.id - Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Tadris Matematika IAIN Kudus mengelar acara pelatihan penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) dengan tema "Tips dan Trik Menciptakan Ide Kreatif dalam Karya Tulis Ilmiah Untuk Menyongsong Indonesia Emas 2045" secara virtual Zoom Meeting, Kamis (26/08/2021). Pelatihan ini dihadiri hampir 300 peserta tingkat pelajar SMA dan mahasiswa dengan narasumber mahasiswa berprestasi dari Universitas Diponegoro.
Pelatihan KTI merupakan bagian dari Pekan Riset dan Seni (PERSEN) yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam menulis karya tulis ilmiah.
Ketua Panitia, Zidni Alfi menjelaskan tema tersebut diambil karena mengingat kesulitan pertama yang dialami penulis pemula biasanya adalah cara menciptakan ide yang unik, kreatif, dan inovatif dalam menulis karya Ilmiah.
"Terutama untuk kita sebagai generasi yang digadang-gadang menjadi generasi emas di tahun 2045 (1 abad Indonesia merdeka). Yang mana di tahun itulah kejayaan Indonesia berlangsung. Selain itu, tingkat literasi di Indonesia yg saat ini masih sangat kurang. Maka perlu disadarkan dan diterapkan," terangnya.
MATERI: Penyampaian materi oleh narasumner, Hendrianto Arief Hidayat, Kamis (26/08/2021). (Foto: dok. HMPS Tadris Matematika)) |
Narasumber pelatihan LKTI ini, Hendrianto Arief Hidayat membagikan cara mencari ide yaitu dengan trik ATM (Amati, Tiru, dan Modifikasi). Mahasiswa berprestasi asal Universitas Diponegoro itu juga menyarankan agar belajar dari pengalaman ketika menggali ide.
Pentingnya mengikuti pelatihan KTI diutarakan salah satu peserta, Laila Noviana. Menurutnya tips-tips yang dibagikan narasumber dapat membentuk semangat kepada para audiens agar terus belajar dan jangan pantang menyerah serta jangan mudah puas dengan apa yang telah dicapai.
"Pelatihan penulisan KTI sangat penting, mengingat kita tahu bahwasannya menulis bukan hanya soal isi pikiran namun harus disertai dengan bukti dan penulisan yang sesuai," ungkap Novi.
Ia berharap setelah ini dapat menerapkan apa yang telah disimak dan menjadikan materi ataupun pengalaman yang telah disampaikan oleh narasumber.
"Sebagai motivasi atau pembelajaran bagi kita semua dan jangan mudah puas dengan ilmu yang didapatkan sekarang," tambahnya. (Mhr)