 |
| Foto: Abror/paragraph |
KAMPUS, parist.id - Belum genap empat tahun, Institut Agama Islam Negeri Kudus sedang mempersiapkan diri untuk bertransformasi menjadi Universitas. Bahkan, baru-baru ini, pihak kampus telah menyelesaikan pembelian lahan untuk mendukung percepatan menjadi UIN.
Hal ini disampaikan secara langsung oleh Wakil Rektor I IAIN Kudus, Supa'at saat ditemui reporter parist id di ruangannya, Gedung Rektorat lantai 2. Supa'at menyampaikan, untuk menjadi universitas, kampus harus memenuhi syarat yang pertama dan paling utama sesuai peraturan Kementerian Agama.
"Meninjau Peraturan Kementerian Agama mengenai perubahan status kampus baik STAIN/IAIN/UIN itu minimal 5 tahun sejak perubahan terakhir (baca: April 2018). Itu artinya, kita baru bisa menjadi UIN pada tahun 2023," jelasnya pada Senin (09/08/2021).
Supa'at menjelaskan, dalam proses menuju UIN di tahun 2023, tentunya harus ada persiapan. Mulai dari lahan, akreditasi, guru besar, kinerja dosen, dan sebagainya. Untuk saat ini, pihaknya secara multifungsi tengah mempersiapkan persyaratan-persyaratan tersebut.
"Untuk menuju hari H, tentu ada persiapan. UIN harus memiliki tanah seluas minimal 10 hektar, itupun sudah clear dan dibantu oleh desa " katanya.
Persyaratan lain, Supa'at melanjutkan, UIN harus mempunyai minimal 2 program studi dengan Akreditasi A. Dan untuk mencapai akreditasi A, harus memenuhi sembilan kriteria tertentu.
"Kita sudah memiliki satu program studi yang berakreditasi A, yaitu prodi Tasawuf dan Psikoterapi," bebernya.
Tak hanya itu, paling tidak, untuk menjadi UIN, kampus harus mempunyai minimal 3-5 guru besar. Sedangkan, di IAIN Kudus sendiri, baru ada satu dosen yang sudah menjadi guru besar.
"Kebetulan, beberapa dosen sedang mempersiapkan diri menuju itu. Yang jelas, untuk transformasi saya selalu mengatakan paling cepat pada tahun 2023. Kita rencanakan, kalau mundur berarti ada pada prosesnya," tegasnya.
Mendengar hal ini, mahasiswa Tadris Biologi, Charis, mengatakan setuju dan bahagia jika IAIN Kudus dapat menjadi UIN. Ia berharap kinerja dosen dan fasilitas pendidikan yang lain dapat ditingkatkan untuk menunjang proses transformasi menjadi UIN.
"Saya setuju dan bahagia jika IAIN Kudus akan menjadi UIN kudus. Selain itu lebih baik kinerja dosen dan aspek fasilitas juga perlu ditingkatkan lagi," ungkapnya. (En)
