Pembekalan materi persiapan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Terintegrasi Kompetensi (KKN IK) 2021 melalui Zoom Meeting, Rabu (01/09). Foto: Muna/Paradigma |
KAMPUS, parist.id - Sejumlah 2916 mahasiswa yang terdaftar
sebagai peserta Kuliah Kerja Nyata Terintegrasi Kompetensi (KKN IK) mengikuti
acara pembekalan KKN IK tahun 2021 secara offline dan online. Acara yang
berlangsung dua sesi ini dihadiri oleh koordinator tiap kelompok secara offline
di Aula Perpustakaan lantai 4, Rabu (01/09/2021).
Wakil Rektor I, Supa'at, mengatakan bahwa pelaksanaan Praktik
Profesi Lapangan (PPL), dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilaksanakan di semester 7
adalah untuk mendukung program speed up kelulusan.
"Semua mahasiswa IAIN Kudus bisa lulus di semester 8.
Program speed up kelulusan harus tetap berjalan, tidak boleh terkendala pandemi
virus corona," terangnya.
Supaat berharap mahasiswa dapat menemukan bahan penelitian
tugas akhir dari proses terjun langsung ke lapangan selama KKN IK.
"Jadi di semester 7 mahasiswa diterjunkan ke lapangan
juga untuk menemukan research problem untuk tugas akhir," tambahnya.
Sementara itu, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat (LPPM), Mohammad Dzofir, menjelaskan KKN IK 2021 dilaksanakan
secara online maupun offline sesuai kebijakan masing-masing desa yang menjadi
lokasi pelaksanaan KKN IK. Ada empat kabupaten yang menjadi lokasi pelaksanaan
KKN IK yaitu Kudus, Jepara, Demak dan Pati.
"Ada satu kabupaten yang belum mengizinkan KKN IK
secara offline, yaitu Pati. Untuk Kudus, Jepara dan Demak sudah memberi
kelonggaran untuk pelaksanaan secara offline. Namun itu kembali pada kebijakan
masing-masing desa yang ditempati," jelasnya ketika menyampaikan materi
pembekalan kepada mahasiswa.
Dzofir menambahkan
ada 232 kelompok KKN IK yang diterjunkan ke desa-desa sesuai dengan zonasi dan
bidang keilmuan.
"Pengelompokan sesuai zonasi kabupaten, bukan desa.
Jadi tidak semua mahasiswa ditempatkan di desanya sendiri," ujarnya.
Salah satu mahasiswa yang akan mengikuti KKN IK, dari
Program Studi Tadris Biologi, Alfiyatul Rohmaniyyah, mengatakan setuju KKN IK
dilaksanakan di semester 7. Ia mengaku ingin cepet menyelesaikan masa studinya.
"Setuju sih, biar cepet lulus," katanya.
Namun, ia merasa sedikit kecewa karena ditempatkan di lokasi
yang jauh dari domisili tempat tinggalnya. Meskipun begitu, ia mengaku siap
untuk mengikuti pelaksanaan KKN IK tahun ini.
"Awalnya agak kecewa soalnya teman di satu desa bisa satu kelompok sedangkan saya beda sendiri," ujarnya. (Mun)