 |
| Foto: istimewa |
KAMPUS, parist.id - Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Bimbingan Konseling Islam (BKI) IAIN Menggelar Webinar Nasional dengan tema "The Importance of Mental Health During Pandemic Covid-19". Webinar ini berlangsung secara virtual melalui Zoom Meeting, yang diikuti oleh 82 partisipan, Minggu (05/09).
Dipandu oleh Mahasiswi BKI IAIN Kudus, Yeni Fitriyani, webinar ini menghadirkan dua pemateri, Dosen IAIN Kudus dan Lulusan Psychology Universitas Muria Kudus (UMK).
Dosen IAIN Kudus, Farida, memaparkan bahwa pandemi covid-19 tidak hanya berdampak pada fisik seseorang, melainkan juga pada kondisi psikologis seseorang. Bahkan, menurut Farida, kelompok yang paling rentan terpukul akibat pandemi adalah kalangan muda.
"Selama ini yang diketahui, orangtua adalah kelompok yang paling rentan terinfeksi Covid-19 secara fisik, tetapi secara psikologis, justru anak-anak muda yang rentan terpukul," papar Farida.
Ia menyebut, anak muda lebih rentan stres karena mereka terbebani oleh tugas-tugas belajar mandiri. Tak hanya itu, pemahaman materi yang kurang karena pembelajaran daring, dan tidak bisa beraktivitas fisik secara bebas juga membuat mereka frustasi.
"Adanya Pandemi Covid-19 ini, memang yang lebih rentan stres yaitu kalangan remaja. Remaja umumnya yang suka nongkrong jadi tidak bisa, kemudian juga aktivitas fisik tidak dapat dilakukan secara bebas dan juga tentunya terbebani dengan tugas-tugas belajar mandiri juga kurangnya bisa memahami materi yang disampaikan karena dijelaskan secara virtual," tambahnya.
 |
| Screenshot pelaksanaan Webinar Nasional oleh HMPS BKI IAIN Kudus, Minggu (05/09). Foto: dok. Panitia acara |
Sejalan dengan Farida, Lulusan Pschology UMK, Winda Oktaviani, mengatakan, menjaga kesehatan mental di saat pandemi seperti ini sangat penting. Setiap individu, harus mempunyai pola pikir yang positif untuk mengurangi rasa cemas.
"Menjaga kesehatan mental di era pandemi dapat dilakukan dilakukan setiap individu, apalagi di kondisi seperti ini yang semua usia sudah menyadari secara pola pikir harus seperti apa," tambahnya.
Sebisa mungkin, lanjut Winda, untuk mengurangi nongkrong dan menggantinya dengan hal-hal yang positif. Hal itu, bisa dilakukan dengan self healing dan bermedia sosial yang bijak.
"Tentunya sekarang ini kaum milenial banyak yang mengandalkan media sosial untuk menyelesaikan masalah pribadinya. Oleh karena itu, pintar-pintarlah dalam memilih dan memilah segala hal yang diterima. Prinsipnya saring dulu sebelum sharing," jelasnya.
Kuncinya dalam menjaga kesehatan mental adalah mengajak beradaptasi dengan kondisi fisik, mental, dan ruhani. Terakhir, Winda mengajak untuk tetap optimis dalam menjalani hidup, dan berharap kondisi pandemi segera menghilang.
"Semoga era pandemi ini segera berlalu dan terbentuklah sehat jasmani, mental dan ruhani karena terlatih untuk bertahan dan mengahadapi virus corona yang melanda dunia," harapnya. (Hsn)
