 |
| RESMIKAN: Peresmian wisata Kebun Kawis secara seremonial lewat pelepasan 6 ekor burung merpati |
KUDUS, parist.id - Menjadi desa pegunungan yang rawan bencana, tak lantas membuat Desa Menawan, Kecamatan Gebog, Kudus tidak maju. Belajar dari bencana longsor yang pernah terjadi, masyarakat Dukuh Kambangan Desa Menawan mengambil hikmah dan memanfaatkan potensi alamnya.
Kebun Kawis menjadi tempat wisata kedua setelah Sendang Widodari yang baru saja dilauncing pada hari ini, Minggu (31/10/20201). Dalam acara yang digelar secara sederhana itu, hadir Kepala Desa Menawan, Camat Kecamatan Gebog, dan paguyuban yang tergabung dalam Forum Penanggulangan Relawan Bencana (FPRB) Dukuh Kambangan.
Ketua Panitia Pelaksana, Miftah Farid, menyampaikan gagasan wisata Kebun Kawis Berawal dari lomba RT memperingati Hari Kemerdekaan pada bulan Agustus lalu.
“Masyarakat Kambangan yang mayoritas berkecimpung pada jual beli sepakat untuk memanfaatkan potensi yang ada, jadi kami mewadahi mereka dengan membangun wisata Kebun Kawis ini,” ujar Farid dalam sambutannya.
Menyambung apa yang disampaikan Farid, Tri Lestari selaku Kepala Desa Menawan menekankan, Dukuh Kambangan harus menjadi pencerahan bagi dukuh-dukuh lain.
“Ujian adalah karunia yang harus kita ambil hikmahnya, ini adalah awal yang baik untuk saling membangun potensi bersama.
Lebih lanjut, Tri menambahkan semoga kedepannya wisata Kebun Kawis dapat menjadi wadah pengembangan dan pengendalian bencana. Dengan berkarya, berinovasi dan guyub rukun membangun desa,” tambahnya.
Sementara itu, Camat Kecamatan Gebog, Bambang Gunadi, sekaligus secara seremonial meresmikan wisata Kebun Kawis mengatakan masyarakat Dukuh Kambangan semoga bisa terus bersinergi dengan desa sekita dan saling menginovasi dalam pengembangan desa.
“semoga bermanfaat bagi masyarakat, semakin berkembang dan meningkatkan perekonomian. Harapannya wisata ini bisa terkenal tidak hanya di Kudus saja tapi seluruh Indonesia,” ujarnya. (hs)
