FEATURE: Penyampaian materi Teknik Penulisan Feature oleh Pemimpin Redaksi serat.id, Abdul Arif, Minggu (24/10/2021). (Foto: Vivi/Paragraph) |
KUDUS, parist.id - Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Paradigma melaksanakan Pelatihan Jurnalistik Tingkat Lanjut (PJTL) mengusung tema "Jurnalisme Berbasis Data, Bagaimana Peluang dan Tantangan Pers Mahasiswa dalam Memanfaatkannya" secara virtual pada Minggu (24/10/2021).
Pemateri pertama, Abdul Arif, mangatakan bahwa hal penting dalam penyampaian berita adalah news value yang mampu menarik publik. Ia menambahkan, seorang jurnalis ketika menulis feature perlu mengandalkan kreativitas tinggi agar narasi feature lebih menyentuh perasaan pembaca.
"Bisa menceritakan kejadian yang dialami sendiri oleh jurnalis sewaktu perjalanan, contoh kapalnya bergoyang terkena ombak besar, itu termasuk sudut pandang subjektif yang ditulis," jelasnya saat menyampaikan materi.
Selain itu, Pemimpin Redaksi serat.id tersebut juga menjelaskan teknik pengembangan tulisan dengan melakukan penggambaran kondisi liputan yang dituangkan ke dalam tulisan.
"Show, don't tell. Ini sederhana tapi susah, gambarkan keadaan yang kalian lihat ke dalam tulisan dengan kalimat yang tertata," tambahnya.
Lanjut pada materi kedua mengenai indept news (liputan mendalam), Zakki Amali menjelaskan dalam liputan indept, tulisan jurnalis berfokus pada aspek why dan how pada subjek untuk menggali sebuah peristiwa.
Jurnalis Tirto.id itu memaparkan, ciri khas liputan indept meliputi penjelasan jalannya peristiwa, mengapa peristiwa itu terjadi, panjang tulisan mencakup 1.000 hingga 2.000 kata lengkap dengan infografis serta foto, kemudian penggalian tema yang bersifat baru.
"Untuk membuat liputan indept ada dua langkah. Pertama, membentuk tim yang dikepalai seorang editor. Kedua, biaya yang memadahi dan masuk akal untuk kebutuhan liputan," paparnya.
Terakhir, ia berpesan kepada anggota LPM Paradigma yang ingin melanjutkan dunia jurnalistik haruslah memiliki kepercayaan diri yang matang.
"Menjadi jurnalis, yang terpenting percaya diri pada pekerjaan ketika liputan, juga menulis berita haruslah yakin berdasarkan data," pungkasnya. (Inna,Rsm)