 |
| Mukhlis, Ketua Senat Mahasiswa (Sema) Institut Agama Islam Negeri Kudus. |
KUDUS, parist.id - Senat Mahasiswa (Sema) IAIN Kudus mengecam tindakan oknum polisi yang membanting mahasiswa dalam demo di Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke-389 Kabupaten Tangerang.
Ketua Senat Mahasiswa IAIN Kudus, Muhammad Mukhlis menilai tindakan refresif aparat kepolisian jelas tidak mencerminkan Penegak Hukum dan bertentangan dengan konstitusi sebagaimana diatur pada Pasal 28G ayat (2), UUD 1945. Mukhlis menilai kekerasan polisi terhadap demonstran tersebut merupakan pelanggaran HAM dan melanggar ketentuan pada Pasal 33 ayat (1), UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
“Arogansi yang dilakukan oleh aparat kepolisan tidak mencerminkan lembaga penegak hukum, bahkan perilaku mereka bertentangan dengan konstitusi,” ujar Mukhlis pada Kamis (14/10).
Menurutnya, Kapolri harus mengusut tuntas kejadian itu dan memberikan sanksi pada pelaku tindakan kekerasan.
"Polisi harus mengusut dan memberikan sanksi tegas kepada pelaku tindakan kekerasan atas peristiwa ini," tambahnya.
Lebih lanjut, Mukhlis meminta Kapolri, Listyo Sigit Prabowo supaya menertibkan anggota-anggotanya di Polres dan Polda yang melakukan tindakan-tindakan represif.
"Jadi tidak perlu menunggu laporan dari korban, kepolisian harus segera menjalankan ini. Kalau tidak dijalankan maka itu adalah bukti yang lain lagi bahwa ada jalur komando pembiaran oleh atasan yang melakukan dan artinya kepolisian secara institusi juga akan terlibat menjadi pelaku," pungkasnya. (Mm)
