Peserta PJTD LPM Paradigma 2022 (Foto : Anas/Paradigma) |
Kudus, parist.id - Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Paradigma adakan kegiatan Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD) dengan mengusung tema "Bersinergi Membangun Jurnalis Muda Kreatif dan Kritis". Bertempat di gedung Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Mejobo, kegiatan ini mengajak 30 anggota baru LPM Paradigma untuk terlibat langsung dalam meliput berita Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pada Sabtu-Minggu, (12-13/03/2022).
Ketua Panitia PJTD 2022, Faizatul Aliyah mengatakan guna melatih anggota baru dalam membuat berita straight news, peserta PJTD melakukan praktik secara langsung mulai dari menentukan angle berita, membuat daftar pertanyaan, melakukan wawancara, kemudian mengolah data menjadi berita. Peserta juga dihimbau untuk bisa melaporkan secara langsung dengan membuat video liputan. Sementara itu, ada 14 UMKM yang menjadi lokasi peliputan berita.
“Sebelum praktik kami bekali dulu materi straight news, kemudian peserta yang sudah dibagi menjadi 7 kelompok terjun langsung di UMKM yang tersebar di Desa Hadiwarno,” jelasnya.
Sesuai tema, Aliyah berharap kegiatan PJTD LPM Paradigma dapat menumbuhkan jurnalis muda baru yang aktif, kreatif dan kritis. Aktif melakukan liputan, menggali isu dan dapat mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh LPM Paradigma. Menjadi anggota LPM Paradigma yang baru harus lebih semangat dan bersinergi.
“Berharap agar anggota baru LPM Paradigma menjadi lebih semangat dan bersinergi,” harapnya.
Pemateri straight news, Achmad Ulil Albab menjelaskan bagaimana menulis berita dan menyusun data yang baik agar nilai berita dapat diterima oleh pembaca. Sebelum melakukan wawancara dan membuat berita seorang wartawan harus mencari tahu isu-isu yang ada.
“Seperti pada pengusaha tahu dengan harga kedelai sekarang yang mahal, bagaimana dampak terhadap usahanya," jelasnya.
Salah satu peserta, Eka Rizkia Larasati mengungkapkan kegiatan ini dapat memberi pengetahuan yang lebih luas mengenai dunia Jurnalistik. Ia merasa senang diberikan kesempatan untuk praktik langsung bertemu narasumber dan melakukan prosesi wawancara.
"Saya jadi paham bagaimana harus bersikap ketika di lapangan, ada berbagi kendala saat melakukan wawancara namun dari situ saya juga harus bisa mensiasati agar informasi yang saya dapatkan bisa akurat," ujar Eka.
Sementara itu, Pimpinan Umum LPM Paradigma, Minanur Rohmanil Mushoffa merasa bahwa beberapa peserta masih kesulitan dalam menentukan angle berita. Ia berharap untuk agenda PJTD selanjutnya dapat diberikan lebih matang mengenai materi framing, teknik wawancara, dan teknik pengambilan angel yang menjadi materi dasar jurnalistik.
"Supaya peserta tahu bagaimana mencari angel yang menarik dengan data yang sesuai agar ada news value-nya," ucapnya.
Editor : Muna