 |
| Panitia memberikan takjil kepada jemaah Masjid Agung Kudus. (Foto: Fariha/Detik) |
PARIST.ID, Kudus – Masjid Agung Kudus kembali melaksanakan program Ramadan setelah 2 tahun terakhir tidak terlaksana akibat pandemi. Salah satunya membagikan takjil gratis kepada jemaah untuk berbuka puasa selama bulan Ramadan. Dalam program ini, sebanyak 450 hingga 500 takjil disediakan setiap harinya, Selasa (12/04/2022).
Ketua Umum Yayasan Masjid Agung Kudus, Noor Badi mengatakan takjil yang dibagikan untuk buka puasa berupa kurma, minuman manis (teh hangat) dan nasi. Takjil tersebut merupakan partisipasi dari donatur yang sukarela memberikan makanan untuk berbuka puasa.
“Alhamdulillah sudah dimulai sejak tanggal 2 Ramadan untuk pembagian takjilnya,” jelasnya.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, pembagian takjil tahun ini dilakukan dengan tertib. Jemaah yang telah mengikuti pengajian diberi air minum dan kurma untuk membatalkan puasa dan dibagikan nasi setelah salat berjamaah.
“Yang awalnya setiap menjelang berbuka berebut takjil, sekarang kami alihkan makanan nasi dibagikan usai salat Maghrib," terang Noor Badi.
Kedepannya pengurus Yayasan Masjid Agung Kudus berusaha untuk meningkatkan pelayanan dan ketertiban terhadap jemaah. Terdapat panitia khusus dari remaja masjid untuk membagikan takjil. Ia berharap agenda di bulan Ramadan ini dapat mendorong masyarakat untuk cinta masjid dengan mengikuti pengajian sore dan buka bersama.
“Barang siapa yang memberi makan orang puasa pahalanya sama seperti orang puasa,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu panitia pembagian takjil, Fatimatuz Zahra mengatakan Ramadan tahun ini lebih ramai karena tahun pertama setelah dua tahun Masjid Agung Kudus meniadakan kegiatan buka puasa bersama karena pandemi Covid-19.
"Tahun ini lebih ramai jika dibandingkan tahun kemarin, karena pandemi kemarin tidak diadakan kepanitiaan seperti ini," jelasnya.
Salah satu jemaah mengungkapkan senang bisa ngabuburit menunggu buka bersama sekaligus mengikuti pengajian sore.
"Saya bersama keluarga singgah di masjid ini sambil ngabuburit menunggu buka puasa. Di sini kami juga mengikuti pengajian sore sinambi ngudi kawruh," ungkap Umi.
Editor : Muna
