Kataman Kata jilid 9 berlangsung virtual via Zoom Meeting, Minggu (17/04/2022). (Foto: dok. LPM Paradigma) |
PARIST.ID, Kudus - Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Paradigma IAIN Kudus mengadakan Kataman Kata Jilid 9. Agenda tahunan di bulan Ramadan ini mengusung tema "Kancah Romantisme Karya Sastra dalam Arus Industri Media". Para peserta dibekali cara menulis karya sastra esai dan resensi, Minggu (17/04/2022).
Dosen Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA), Desma Yuliadi Saputra memaparkan cara menulis resensi buku. Ia menjelaskan maksud dari resensi bukanlah menulis ulang kalimat buku tetapi menuliskan sudut pandang resentator terhadap isi buku.
"Meresensi buku itu bukan copypaste tulisan buku, dan kalau kalian mau kasih ulasan yang lebih tajam kalian harus baca berulang-ulang," jelas Desma.
Ia juga memberikan tips supaya resensi tulisan bisa lebih menarik pembaca. Salah satu cara yaitu dengan memberikan judul yang menarik dan memberikan sinopsis buku yang diresensi. Selain itu tidak semuanya isi diulas karena akan mengurangi sensasi membaca buku.
"Judul resensi buku berbeda dengan judul buku yang diresensi. Boleh sedikit spill isi buku asal jangan sampai membuat calon pembaca tidak ingin membaca buku tersebut," ungkapnya.
Sementara itu, pegiat sastra, Setyaningsih mengajak peserta berdiskusi terkait beberapa penulis sastra. Ia menjelaskan perbedaan antara opini dengan esai sastra.
"Opini jarang digunakan sebagai opini sastra karena sifatnya yang umum, namun esai ada yang umum dan khusus serta tidak aktual," jelas Setya.
Salah satu peserta, Muhammad Anil Mafaza mengaku senang mendapatkan pengetahuan baru. Menurutnya dengan banyak membaca buku maka akan memiliki kosakata yang banyak ketika menulis.
"Kegiatannya seru karena ada brainstorming dimana kita ada kesempatan untuk memikirkan tema terkait materi yang disampaikan," ungkap Anil.
Editor: Muna