Jumadi sedang menyetrika baju pesanan konveksi miliknya. (Foto: Istimewa) |
PARIST.ID, Kudus - Pengusaha Konveksi dusun Tampingan RT 04 RW 01 Desa Hadiwarno Kecamatan Mejobo Kudus, Jumadi (62) mengaku mengalami kerugian akibat wabah covid-19. Usaha konveksi yang sudah digeluti selama 25 tahun kini sepi permintaan, hal tersebut membuat Jumadi tidak menyediakan banyak barang di rumah.
“Sekarang Saya tidak menyediakan stok dan hanya menerima pesanan saja, ” ungkapnya saat ditemui tim Paradigma pada Sabtu (12/03/2022).
Sepinya pesanan berdampak pada pengurangan jumlah karyawan, dari yang awalnya punya 15 karyawan kini hanya dua karyawan.
"Karyawannya cuman dua sekarang, kendalanya kalau pesanan lewat sosial media kita kurang paham," ucapnya.
Usaha konveksi yang diberi merk Barokatan Collection memproduksi kaos, gamis, seragam sekolah, seragam PDH (Pakaian Dinas Harian) dan jas almamater. Namun semenjak ada covid-19 dan banyak sekolah yang ditutup jadi pesanan seragam berkurang.
Meski demikian, Masih ada kaos olahraga yang cukup banyak diminta oleh para pelanggan dan untuk mensiasati kerugian Jumadi menarget minimal jumlah pesanan.
"Paling sering produksi kaos olahraga, minimal pemesanan 20 kaos, kalau gamis minimal pesan 25 gamis," jelas Jumadi.
Editor : Inna