Perajin parut ceriping sedang membuat parutan yang terbuat dari kayu. (Foto: Istimewa) |
PARIST.ID, Kudus – Usaha kerajinan parut ceriping milik Rahmat di Desa Hadiwarno Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus dapat meraih omset hingga 10 juta per minggu. Usaha yang telah berdiri sejak tahun 2010 ini memanfaatkan media online untuk pemasaran, Sabtu (12/03/2022).
Widi Agustinanto, putra pemilik usaha kerajinan parut ceriping mengatakan untuk pemasaran produksi ia memilih untuk memanfaatkan media sosial. Meski belum lama, namun hasil penjualannya tidak kalah banyaknya pada konsumen lokal.
“Berhubung usaha parut ceriping ini semakin banyak konsumen, saya berinisiatif untuk menjualnya di media sosial yang jangkauan pembelinya lebih luas,” terangnya.
Kedepannya, Widi berharap usaha parut ceriping ini dapat semakin berkembang, jumlah pembeli semakin bertambah.
“Semoga bisa mengekspor lagi ke berbagai daerah,” harap Widi.
Sementara itu, salah satu perajin, Jamasri mengatakan awal mulanya usaha ini bergerak di bidang pembuatan pisau selama kurang lebih lima tahun. Namun, seiring berjalannya waktu akhirnya ia memutuskan untuk berpindah haluan dengan membuka usaha parut ceriping.
“Karenakan daya saing yang kian meningkat, ditambah lagi harga pasaran mulai menurun,” ungkap Jamasri.
Lebih lanjut Jamasri mengungkapkan usaha parut ceriping yang berjalan kurang lebih sebelas tahun ini sudah mengalami perkembangan. Jumlah permintaan barang semakin banyak sehingga perlu tambahan perajin.
“Karyawan awalnya hanya satu orang, kini menjadi tujuh orang,” ungkapnya.
Editor: Muna