Diskusi bersama dalam acara Dialog Sosial dan Apresiasi di Gedung SBSN lt.1, Rabu (22/06). Foto : (Fahimah/Paradigma) |
PARIST.ID, Kudus - Himpunan Mahasiswa Program Studi Bimbingan Konseling Islam (BKI) IAIN Kudus lengkapi peringatan Islamic Counseling Festival Event 2022 dengan mengadakan Dialog Sosial & Apresiasi. Menggusung tema "Aktualisasi Peran Tokoh Sosial dalam Pengimplementasian Kemanusiaan", acara ini bertempat di Gedung SBSN lt.1, pada Rabu (22/06/2022).
Menghadirkan empat narasumber penggiat di bidang sosial, diantaranya Ketua Forum Komunitas Disabilitas Kudus (FKDK), Rismawan Yulianto, Pengelola Sekolah dan Rumah Terapi ABK DAFA Kudus (Sinau Urip), Sukaryo Adi Putra, Heni Mustikaningati, dan Perawat dan pengurus Jalma Sehat, Sinta Ristiyani, serta Ketua Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Emu Tri Palupi.
Fahmi Ali Romadhon sebagai ketua acara Islamic Counseling Festival Event 2022 menyatakan tujuan dialog sosial ini karena berkaitan dengan Prodi Bimbingan Konseling Islam, serta berhubungan dengan kemanusiaan.
"Tujuan mengadakan dialog sosial dengan tema itu, kita ingin memperkenalkan bagaimana peran-peran tokoh istimewa masyarakat dalam mengobati masalah mental seseorang", ungkap Fahmi.
Sukaryo Adi Putra mengatakan, dalam menghadapi ODGJ (Orang Dalam Gangguan jiwa) harus berhati-hati, karena perilaku ODGJ tidak dapat ditebak. Beberapa ODGJ cenderung bersikap agresif, jika dalam menghadapinya kurang hati-hati dapat membahayakan diri sendiri.
"Dalam sinau urip ada beberapa ritual yang diulang ketika mendekati ODGJ di jalan. Pertama mengucap salam, kemudian mengajak mereka bersalaman. Biasanya, jika sudah mau bersalaman, maka akan lebih mudah untuk dihadapi, tetapi jika belum mau, maka perlu tindakan tertentu untuk mendekati. Paling sederhana adalah pelukan," jelas Syukaryo.
Sementara itu, Heni Mustikaningrat menambahkan bahwa ODGJ yang ditemukan akan dipulangkan ke rumah mereka. Tetapi, jika ODGJ tersebut tidak ditemani oleh keluarga, maka akan ditempatkan di Panti Jalma Sehat.
Sebagai peserta sekaligus mahasiswi BKI, Yuni merasa terinspirasi oleh para narasumber. Dialog sosial ini sangat bermanfaat bagi dirinya untuk senantiasa tulus dan ikhlas dalam menjalani hidup dan lebih memahami serta membantu sesama tanpa pamrih.
"Acaranya luar biasa, banyak hal yang bisa menjadi pelajaran bagi diri saya untuk selalu bersyukur dan berbahagia menjalani hidup serta belajar memahami sesama," ungkapnya.
Reporter : Zuhrotun, Fahimah
Editor : En