Prof. Dr. H. Mudzakir, M.Ag. usai dikukuhkan sebagai guru besar bidang Ilmu Hukum Islam, Jum'at (16/09/2022). (Foto: Eni/Paradigma) |
PARIST.ID, Kampus - Insitut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus melaksanakan sidang senat terbuka dengan pengukuhan guru besar kepada Mudzakir bidang Ilmu Hukum Islam pada Fakultas Syariah IAIN Kudus. Acara ini berlangsung di Gedung Perpustakaan lantai 4, Jum'at (16/09/2022).
Sebagai guru besar, Mudzakir memaparkan tesis dan disertasi yang telah diteliti dengan tema "Konstruksi Hukum Islam Minus Internal Power". Ia menjelaskan penelitian ini terkait tentang implementasi hukum Islam di masyarakat.
"Dalam penelitian kami, bahwa kami memposisikan hukum Islam minus internal power, yakni pelaksanaan keseharian kita, seringkali lebih mengutamakan ukuran beragama itu adalah pelaksanaan hukum Islamnya telah sempurna, sementara aspek akidah dan aspek moralnya kurang," terangnya.
Mudzakir menambahkan bahwa tugas menjadi guru besar adalah untuk pengembangan dan pengabdian ilmu. Sehingga dengan lahirnya guru besar akan mengembangkan akademik di IAIN Kudus
"Terutama dengan konsep konseptualisasi dan teoritisasi keilmuan Islam yang masih proses dan belum final maka harus terus dikembangkan sesuai dengan konteks perkembangan ilmu itu sendiri," ucap Mudzakir.
Selaku Rektor IAIN Kudus, Abdurrahman Kasdi dalam sambutannya menyampaikan bahwa dengan adanya pengukuhan guru besar sebagai kekuatan baru IAIN Kudus. Ia juga menambahkan bahwa ada harapan baru yang akan dicapai oleh institusi.
"Momentum dikukuhkannya Prof. Dr. H. Mudzakir, M.Ag. menjadikan IAIN Kudus memiliki 4 guru besar. Selain terinspirasi, ini juga menambah kekuatan baru bagi lembaga IAIN Kudus yang sedang semangat untuk meraih segala harapan baru yang ada di depan mata," ungkap rektor baru tersebut menggantikan Mudzakir.
Bupati Kudus, Hartopo turut hadir dalam acara tersebut memaparkan bahwa pengukuhan ini merupakan kebanggaan bersama. Selain itu, ini menjadi jalan terang IAIN Kudus menuju UIN.
Selain itu, Hartopo juga mendorong mahasiswa untuk senantiasa belajar dan membentuk karakter kemandirian dalam diri.
"Belajar tidak mengenal waktu, tidak mengenal umur, saya mendorong kepada semua mahasiswa, bahwa agar tidak selalu bergantung dari orang tua. Kemandirian akan membentuk sebuah karakter," tambahnya.
Editor : Mir