Peserta pelatihan tengah melakukan praktek pembuatan kerajinan bambu bersama pemateri Noor Rif'an pada Minggu (04/12/2022). (Foto : Istimewa). |
PARIST.ID, Kudus – Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) gelar pelatihan pembuatan kerajinan bambu dengan mengusung tema “Meningkatkan Sumber Daya Manusia dalam Memanfaatkan Potensi Desa”. Acara ini berlangsung di Balai Desa Karangampel, pada Minggu (04/12/2022).
Ketua panitia, Adib Mukhtar Lutfi memaparkan bahwa pelatihan tersebut merupakan tindak lanjut dari tugas mata kuliah swadaya masyarakat prodi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) semester lima. “Setelah diadakan pelatihan ini, hasilnya akan dipamerkan dalam expo,” ujarnya.
Desa Karangampel dipilih karena menjadi salah satu desa penghasil bambu terbanyak. Selain itu, juga melihat banyaknya para pengrajin anyaman bambu. Pelatihan tersebut, diikuti oleh 17 peserta yang merupakan anggota IPNU-IPPNU desa Karangampel.
Selaku pemateri, Noor Rif’an (30), menjelaskan bahwa kendala dari kerajinan bambu itu tergantung pada musim, apalagi ketika musim penghujan. Jika hasil penebangan bambu saat ini langsung dibuat kerajinan, maka hasilnya akan cepat berjamur, hitam, dan lama-kelamaan akan cepat lapuk.
“Keawetan bambu tergantung bagaimana kita memperlakukannya, jadi saat bambu terkena panas dan hujan dalam satu waktu bambu akan cepat rusak dan berjamur,” tutur pemateri.
Sebagai alumni IAIN Kudus Fakultas Ushluddin, Ia menyampaikan bahwa, dalam membuat kerajinan, juga memakai metode-metode filsafat. Dalam menganyam juga butuh proses, tidak mungkin dalam satu kali anyaman langsung menghasilkan produk yang bagus.
“Dalam membuat produk sama halnya dengan membuat sebuah roda, membutuhkan waktu tidak hanya satu kali, tetapi perlu mencoba berkali-kali,” sambungnya.
Diakhir acara, pemateri menambahkan bahwa konsumen cenderung mencari barang yang tidak pasaran, barang yang unik. “Konsumen akan melirik produk yang berbeda dari yang lain,” ungkapnya.
Harapannya, pelatihan tersebut dapat menambah kinerja dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat luas. “Semoga acara ini mampu mewadahi generasi penerus untuk bisa mengembangkan produk kerajinan bambu yang lebih kreatif,” ungkapnya.
Editor: Inna