Pemukulan gong oleh Dekan Fakultas Tarbiyah sebagai bentuk peresmian acara GKS Songo. (Dokumentasi: Lovina) |
Kampus, PARIST.ID - Pagelaran festival Gebyar Kreativitas Seni Songo (GKS IX) telah sukses terlaksana. Penampilan dimeriahkan oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah semester 6. Pagelaran dihelat di GOR IAIN Kudus pada Selasa, (04/06/24).
Tema yang diangkat dalam GKS Songo yaitu "Legenda Nusantara" dan terdapat sub-sub tema yang telah ditentukan untuk masing-masing kelas. Adapun cerita yang ditampilkan mulai dari cerita Malin Kundang oleh kelas A, Ande-ande Lumut oleh kelas B, dan Coban Rondo dari kelas C.
Ketua Panitia GKS Songo, Ainuzzahroh mengungkap bahwa tujuan dilaksanakannya kegiatan ini guna mengapresiasi legenda nusantara.
"Dari dosen PGMI sendiri mau ada Sendratasik, jadi ada seni, drama, tari dan musik. Jadi di mana konsep penampilan itu dirancang oleh mahasiswa PGMI sendiri," ungkapnya.
Di balik suksesnya GKS Songo ini terdapat persiapan panjang yang ditempuh oleh mahasiswa semester 6. Mereka bekerja keras menyatukan karakteristik orang-orang yang berbeda dengan peran-peran yang berbeda pula. Meskipun begitu, penampilan mereka memukau hati para penonton dan para dosen.
Banyak dari penonton yang beranggapan bahwa dalam penampilan ini, pemain sangat menghayati peran, ditambah dengan kolaborasi seni tradisional dengan seni modern menjadikan sebuah seni yang unik dan menarik untuk dipertontonkan.
Salah satu penonton, Eka Tiara menyatakan kekagumannya akan penampilan yang dipersembahkan dalam GKS Songo ini.
"GKS kali ini sangat unik, keren banget dan juga spektakuler. Seni drama yang dipadukan dengan musikalisasi juga menyatu. Makna yang disampaikan pemain juga menarik dan mudah untuk dipahami," ungkapnya.
Serangkaian kegiatan yang ditampilkan dalam GKS Songo tentu memberikan kesan yang membekas bagi penontonnya.