Kampus, PARIST.ID - Maraknya pemikiran politik kejam di seluruh lapisan masyarakat indonesia adalah hal yang harus dihapuskan dalam stigma masyarakat saat ini. KPU Kudus patahkan stigma politik kejam itu, salah satunya dengan melaksanakan KPU goes To Campus. IAIN Kudus menjadi sorotan KPU kudus yang pertama untuk dilakukannya program KPU Goes To Campus ini, yang mana saat ini IAIN kudus melangsungkan acara PBAK (Pengenalan Budaya Akademik Kemahasiswaaan) (17/08/24).
Dalam KPU goes To Campus ini, KPU Kudus turut berkolaborasi dengan Musisi Islami yang sedang naik daun di indonesia saat ini, yakni ALMA ESBEYE. Penampilan Alma ini disambut dengan riang gembira oleh mahasiswa-mahasiswi baru IAIN kudus.
Tak hanya hiburan dari Alma saja, KPU juga turut membagikan puluhan doorprize sehingga menjadi daya tarik dan keantusiasan tersendiri bagi mahasiswa baru.
Ketua KPU Kudus, Ahmad Amir Faesol menjelaskan bahwa, melalui KPU Goes To Campus ini kami mempunyai tujuan agar masyarakat khususnya mahasiswa sekarang ini dapat melek dan aktif dalam politik di indonesia ini.
"27 Oktober adalah moment untuk memilih calon pemimpin di daerah kita, maka kita harus berbondong-bondong menyalurkan aspirasi sesuai hati nurani kita," ungkap Faesol.
Faesol juga menyampaikan bahwa, Kabupaten kudus ini jika dilihat dari data pemilu terkait kesadaran politik sudah mencapai angka 87%, jadi tugas dari mahasiswa saat ini yang mana sering disebut "Agent Of Change" agar bisa mengimplementasikan dalam memilih calon yang baik untuk kemajuan daerahnya.
"Harapannya para mahasiswa dan masyarakat lebih melek terkait proses demokrasi yang ada di indonesia dan jangan lupa ikut berpartisipasi aktif dalam pemilu 2024 secara LUBER JURDIL," harapan Faesol untuk mahasiswa baru IAIN Kudus.
"Sekarang ini informasi itu kan disampaikan lewat media sosial semua, jadi buat orang yang jarang megang medsos, hal ini itu bikin kita tau banyak tentang pemilu. Sosialisasi ini juga seru banget, soalnya ada pembagian doorprizenya," Kesan Cerina mahasiswa baru Prodi HKI.
*Reporter: Putri Pazriani, Maulida Lailatul Masruroh, dan Lovina Nur Elah Zaim