Kampus, PARIST.ID - Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Mahasiswa Baru (Maba) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus memberikan materi ke-IAIN-an setelah dilaksanakannya sidang senat penerimaan mahasiswa baru pada hari pertama. Masing-masing mahasiswa baru dikumpulkan setiap fakultas di dalam ruangan pada Rabu, (14/08/2024). Hal tersebut dilakukan panitia untuk mengantisipasi kapasitas jumlah mahasiswa baru yang berjumlah 2.538. Salah satunya yakni fakultas Tarbiyah yang ditempatkan di Gedung Laboratorium Terpadu lantai 5.
 |
Dr. H. Kisbiyanto, S. Ag., M. Pd. selaku pemateri di fakultas Tarbiyah menyampaikan bahwa transformasi IAIN Kudus menuju UIN kurang selangkah lagi melalui adanya Peraturan Presiden.
Tak hanya menyampaikan materi terkait ke-IAIN-an, lebih lanjut, Kisbiyanto berpesan kepada mahasiswa baru untuk kembali ke tujuan yakni perubahan kearah kebaikan.
"Tetap ingat apa tujuan menjadi mahasiswa, jika kuliah di IAIN Kudus tidak membawa perubahan kebaikan, maka keluarlah. Kalau disini tidak membuat kamu cerdas, pintar, dan komunikatif, maka keluarlah. Pastikan kamu rancang masa depan sebaik-baiknya," tambah Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama.
Zulfikar Dwi Syahputra selaku Ketua Dewan Mahasiswa (DEMA) Fakultas Tarbiyah menyampaikan bahwa alasan dipilihnya tema ke-IAIN-an adalah agar mahasiswa baru mengenal kehidupan seputar kampus IAIN Kudus.
"Tujuannya untuk memberikan pemahaman bagi mahasiswa baru tentang kampus kita seperti apa, kultur dan sistem didalamnya seperti apa," imbuhnya.
Sementara itu, Nuril Alta Fatma selaku mahasiswa Tadris Biologi menyampaikan bahwa semangat tranformasi IAIN menuju UIN yang sudah disampaikan pemateri menjadikannya termotivasi untuk menjadi mahasiswa yang aktif dan cerdas.
"Seperti yang sudah disampaikan, transformasi menuju UIN Kudus ini harus menjadi pemacu bagi kami mahasiswa baru untuk bisa menjadi generasi yang aktif dan cerdas dalam menyongsong Indonesia Emas dan juga semangat untuk menyelesaikan perkuliahan dengan hasil yang memuaskan," tambahnya.
Reporter: Ella Kartika Sari & Lovina Nur Elah Zaim
