Yogyakarta, PARIST.ID - Mahasiswa Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam (AFI) IAIN Kudus telah menyelenggarakan kegiatan kunjungan ke Yayasan Sayap Ibu Panti II dengan berbagi kebaikan untuk memperkuat nilai inklusivitas dan solidaritas sosial. Kegiatan ini merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam di Yogyakarta.
Kegiatan ini diadakan pada hari Kamis, 11 Juli 2024. Melibatkan seluruh anak-anak dari Yayasan Sayap Ibu Panti II dan bekerjasama dengan pihak PAPPIRUS (Perkumpulan Pengembangan Pendidikan Intereligius). Kegiatan di yayasan ini dimulai pada pukul 09.00 WIB, bertempat di Jl. Ukrim, Kadirojo II, Purwomartani, Kec. Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Di dalam Yayasan Sayap Ibu Panti II ini tinggal 14 anak-anak yang datang dari berbagai latar belakang sosial dan ekonomi, beragam jenis dalam rehabilitasi disabilitas, seperti cerebral palsy, autisme, tunanetra, dan anak-anak yang majemuk terlantar. Selain itu juga ada beberapa pengasuh yang tinggal disana. Kedatangan kami diterima dengan hangat oleh Ketua Pengurus Yayasan Panti II, yakni Ibu Devi. Sesudah kami kumpul, beliau menjelaskan asal usul anak yang tinggal didalam yayasan tersebut. Kebanyakan dari mereka ditinggal oleh orang tuanya dan setiap anak menerima perhatian khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka, baik dalam aspek pendidikan maupun perawatan medis.
Kunjungan ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman mendalam mengenai kondisi dan kebutuhan Yayasan Sayap Ibu, serta berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup anak-anak di naungan yayasan tersebut. Selama kunjungan, mahasiswa berkesempatan untuk berdialog dengan pengurus yayasan dan berinteraksi langsung dengan anak-anak yang berkebutuhan khusus serta memberikan sedikit bantuan untuk berbagi kebahagiaan dengan anak-anak Yayasan Sayap Ibu .
“Yayasan Sayap Ibu Cabang Yogyakarta, tidak hanya berperan sebagai tempat perlindungan, tetapi juga sebagai lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan maksimal bagi anak-anak yang membutuhkan.” Ungkap Ketua Pengasuh Yayasan
Dedikasi dari pengasuh yayasan dalam mengubah hidup anak-anak yang kurang beruntung menjadi cerita keberhasilan adalah inspirasi bagi kita semua untuk lebih perduli dan terbuka dalam memperkuat dan memajukan kesejahteraan sosial. Meskipun telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam menyediakan perlindungan dan perawatan bagi anak-anak yang membutuhkan, dalam hal ini juga menghadapi berbagai tantangan yang perlu dihadapi untuk menjaga operasional dan misi dari Yayasan. Beberapa tantangan utama yang dihadapi oleh yayasan ini antara lain: Kesadaran dan Dukungan Masyarakat yang mengubah stigma dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap isu-isu yang dihadapi anak-anak dengan disabilitas atau yang membutuhkan perlindungan khusus merupakan tantangan lain. Dukungan masyarakat yang lebih besar bisa membantu meningkatkan sumber daya dan dukungan yang tersedia bagi Yayasan Sayap Ibu.
Dalam hal ini, kunjungan kami bukan hanya memberikan pengalaman yang mendalam bagi mahasiswa dan anak-anak Yayasan, disisi lain juga untuk lebih terbuka dalam memperkuat nilai inklusivitas dan solidaritas sosial di sekitar kita masing-masing. Dengan demikian, kegiatan ini bukan hanya sekedar kunjungan dan memberikan bantuan saja, akan tetapi juga merupakan langkah konkrit dalam membangun kepedulian dan keberanian dalam memperjuangkan hak-hak dasar setiap individu di komunitas lokal.
*Berita ditulis oleh Nur Halisa
