Grobogan, PARIST.ID - Desa Getasrejo, Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah merupakan salah satu wilayah yang mayoritas masyarakatnua bekerja sebagai petani. Namun, desa ini juga berkembang pesat dalam sektor UMKM.
Salah satu contoh nyata adalah usaha batik yang berkembang pesat di desa ini. Setiap hari mereka melakukan aktivitas membatik, dimulai dari pembuatan pola dasar, pencantingan dengan malam, pewarnaan, penguncian warna, pelorotan malam, hingga tahap akhir dan kain batik pun siap dipasarkan.
Hal ini menarik perhatian mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Moderasi Beragama IAIN Kudus kelompok 038 untuk ikut melakukan kegiatan membatik. Mereka melakukannya di rumah Batik Seroja dan belajar proses membuat pola batik, mencanting, mewarnai, melorotkan warna, kemudian menunggu hasil jadi.
"Proses membatik biasanya diselesaikan dalam kurun waktu 2- 3 hari, tergantung kesulitan motif batiknya." Ujar Bu Eni Naryati selaku pengrajin batik tulis
Ia melanjutkan, "kelompok membatik kami bernama Bunga Seroja dan dibentuk sejak tahun 2014. Ciri khas dari batik ini adalah motifnya dikenal motif Padi, Jagung, Kedelai atau Pajale," Ujar Bu Eni
Selain belajar dan mengenal batik tulis Seroja, mahasiswa KKN-MB IAIN Kudus juga membantu sistem pemasaran produk-produk yang dibuat oleh Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui digital marketing.
Silvia Rahma Amalia, salah satu mahasiswa KKN-MB IAIN Kudus Kelompok 038 mengungkapkan bahwa ada kebanggaan tersendiri, selain ikut belajar membatik mahasiswa juga dapat menciptakan motif sendiri dan dapat mengembangkan potensi desa warga lokal
"Saya memanfaatkan kesempatan yang ada sebagai peserta membatik yang ada karena kreativitas itu perlu diasah sejak dini, kalau tidak dari sekarang, terus kapan ya. Saya berharap UMKM Batik Seroja di Desa Getasrejo dapat memperluas jangkauan pemasaran produknya." ungkap silvi