Jelajahi

Kategori
Best Viral Premium Blogger Templates

Tumbuhkan Pemahaman Moderasi Beragama, Kelompok 015 KKN-MB IAIN Kudus 2024 Ajak Karang Taruna untuk Berdiskusi

parist  id
Selasa, September 17, 2024 | 20:03 WIB

Grobogan, PARIST.ID - Sebagai bentuk upaya menumbuhkan kesadaran moderasi beragama terhadap masyarakat lokal, Kelompok 015 Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIN Kudus 2024 adakan diskusi moderasi beragama bersama organisasi karang taruna setempat. Diskusi berlangsung di posko kelompok KKN, Dusun Margorejo, Desa Guci, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan pada Selasa, (17/10/24) 

Tema yang diangkat dalam diskusi adalah "Strategi Pengenalan dan Pemahaman Moderasi Beragama terhadap Masyarakat Lokal." Dalam pembahasannya terdapat 4 poin di antaranya pengertian moderasi beragama, pentingnya pemahaman moderasi beragama oleh masyarakat, karakter masyarakat beragama, dan metode pendekatan yang dapat dilakukan untuk menanamkan moderasi beragama dalam masyarakat. 

Salah satu anggota karang taruna, Ani menyampaikan bahwa moderasi beragama bertujuan untuk menghindari keekstriman dalam beragama. 

"Supaya tidak merasa apa yang diyakini itu paling benar, tidak menyalah-nyalahkan apa yang diyakini orang lain," ungkapnya pada saat memantik diskusi. 

Turut hadir dalam diskusi, K. H. Mukhlis, selaku wali posko sekaligus Ketua Kantor Urusan Agama Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan. Ia menanggapi bahwa esktrim itu terbentuk dari keegoisan. 

"Kalau beda pendapat tapi tidak mau menerima, itu artinya tidak bisa menguasai egonya. Kalau sudah ego, sudah merasa paling benar, maka moderasi tidak jadi," tegasnya. 

Salah satu mahasiswi peserta KKN, Eka memberikan pandangannya terkait moderasi beragama. Ia mengungkapkan bahwa moderasi itu artinya berada di tengah-tengah namun bukan berarti netral. 

"Bagi saya, netral itu tidak memihak tapi juga tidak punya pegangan. Tapi kalau moderat itu berada di tengah namun punya pegangan, sehingga tidak akan jatuh ke kiri maupun ke kanan, dan tidak juga menghakimi yang kiri maupun yang kanan."

Senada dengan Ketua karang taruna, Rizqi juga mempunyai pandangan bahwa moderasi adalah bentuk kesetaraan. 

"Artinya tidak membedakan dan tidak menyalahkan yang lain. Kalau ada yang beda, cukup dihargai dan dihormati saja."

Diskusi ini membuahkan hasil bahwa dalam mengenalkan moderasi beragama kepada masyarakat maka harus memahami karakter masyarakar. Dari pemahaman tersebut maka lahirlah pendekatan yang cocok untuk mengenalkan moderasi beragama. 

*Berita ditulis oleh Eka Rizkia Larasati

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Tumbuhkan Pemahaman Moderasi Beragama, Kelompok 015 KKN-MB IAIN Kudus 2024 Ajak Karang Taruna untuk Berdiskusi

Trending Now