Sosialisasi ini dilakukan untuk mengembangkan UMKM bakpia dan juga untuk meningkatkan penjualan bakpia yang ada di desa Selo. Adapun materi yang disajikan dalam kegiatan tersebut di antaranya adalah digital marketing yang berisi bauran pemasaran, elemen merek, komunikasi pemasaran, dan media pemasaran digital berupa Instagram, Shopee, Facebook, dan Tokopedia.
Risa Ervina Kusuma narasumber sosialisasi pembuatan ubi jalar dan Anggi Putri Maharani narasumber penggunaan sosial media untuk meningkatkan jangkauan pemasaran produk Inovasi, untuk menjadi pembicara di acara sosialisasi tersebut.
“Transformasi digital dalam dunia pemasaran perlu banyak disosialisasikan kepada para pelaku UMKM. Internet memberikan banyak peluang untuk memperluas pasar dan menjangkau konsumen yang belum bisa dijangkau melalui pemasaran konvensional,” terang Ibu Navik. Ia juga menambahkan bahwa internet bisa menjadi media alternatif yang relatif murah dan mudah untuk dimanfaatkan dalam kegiatan pemasaran.
Sementara itu, Ketua ibu PKK desa Selo Dina Widayati, juga mengaku sangat terbantu dengan adanya program sosialisasi tersebut. Selain menambah ilmu bagi para pelaku UMKM, acara itu juga sebagai wadah untuk mempererat silaturahmi antar warga dan anggota unit KKN. “Saya pribadi merasa sangat senang dan sangat terbantu atas diadakannya sosialisasi pengembangan UMKM. Sosialisasi ini membantu saya dan teman-teman untuk lebih terbuka dan sadar dengan perkembangan zaman dan pentingnya mempelajari pemasaran menggunakan e-commerce,” paparnya.
Respons dari masyarakat di Desa Selo, Grobogan, terbilang positif. Mereka terlibat aktif dalam kegiatan itu dengan mengajukan beberapa pertanyaan dan berdiskusi secara terbuka terkait topik yang disampaikan oleh pembicara. Melalui program sosialisasi, ibu-ibu PKK berharap materi yang disampaikan dalam sosialisasi tersebut dapat diterapkan dan bisa mempermudah masyarakat dalam mengembangkan UMKM bakpia sehingga omzet dalam pembuatan bakpia bisa meningkat.