![]() |
Suasana kegiatan kelas menggambar yang dilaksanakan di Omah Dongeng Marwah (11/02). |
Kudus, PARIST.ID – Suasana berbeda tampak di kelas menggambar di Omah Dongeng Marwah. Anak-anak dengan antusias mengikuti sesi menggambar bertema Cupid, sang dewa cinta dalam mitologi Romawi, sebagai bagian dari persiapan menyambut Hari Valentine. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang kreativitas, tetapi juga sarana edukasi tentang sejarah dan makna di balik perayaan kasih sayang.
Dalam sesi tersebut, anak-anak diberikan referensi gambar Cupid dari internet, tetapi tetap diberi kebebasan untuk mencari inspirasi lain atau menciptakan versi karakter mereka sendiri. Menariknya, sebagian besar peserta belum mengenal sosok Cupid. Oleh karena itu, selain menggambar, mereka juga diperkenalkan dengan kisah mitologi Cupid melalui video edukatif di YouTube.
"Anak-anak tidak hanya belajar menggambar, tetapi juga mengenal sejarah dan mitologi di balik sosok Cupid," ujar Arif Rohman, pendamping di Omah Dongeng Marwah. Ia menambahkan, karya yang dihasilkan para peserta nantinya akan digunakan sebagai dekorasi, menambah semarak perayaan Valentine dengan sentuhan kreatif dan edukatif.
Kegiatan menggambar ini merupakan bagian dari kelas rutin Omah Dongeng Marwah yang diadakan setiap hari Selasa. Sebelum kelas menggambar dimulai, anak-anak terlebih dahulu mengikuti sesi presentasi materi sesuai minat mereka. Dengan pendekatan ini, anak-anak diharapkan aktif untuk mengembangkan minat yang dimiliki, serta mendapatkan pengalaman belajar yang lebih luas dan menyenangkan.
Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari anak-anak. Beberapa anak berbagi pengalaman dan pendapat mereka setelah mengikuti kelas. Radian mengaku senang bisa mengembangkan kreativitasnya. "Menurutku, kelas menggambar tadi menyenangkan karena aku bisa mengeksplorasi keterampilan menggambarku."
Sementara itu, Febi merasa mendapat wawasan baru tentang Cupid. "Dari cerita singkat di kelas, aku jadi tahu bahwa Cupid itu ternyata dewa cinta. Sebelumnya, aku pernah melihat gambar anak kecil membawa panah berbentuk hati, tetapi baru kali ini aku tahu namanya Cupid. Saat menggambar, aku juga jadi punya banyak pertanyaan tentang sejarahnya."
Di antara hasil karya yang dibuat, gambar milik Roiha cukup mencuri perhatian. Ia tidak hanya menggambar Cupid sesuai referensi, tetapi juga menciptakan karakter versinya sendiri.
Dengan antusiasme yang tinggi dari anak-anak, kegiatan ini menjadi momen berharga untuk merayakan Hari Valentine dengan cara yang unik dan bermanfaat.
Mengenal Cupid, Simbol Cinta dalam Hari Valentine
Cupid merupakan dewa cinta dalam mitologi Romawi yang kerap digambarkan sebagai anak kecil bersayap dengan busur dan panah. Konon, siapa pun yang terkena panahnya akan jatuh cinta. Ia adalah putra dari Merkurius, sang pembawa pesan para dewa, dan Venus, dewi cinta.
Sejak era Victoria, ilustrasi Cupid semakin populer dalam kartu ucapan Valentine. Tradisi ini berkembang pada abad ke-18 hingga ke-19, menjadikan Cupid sebagai ikon yang lekat dengan perayaan Hari Valentine, bersama dengan Santo Valentine.
Dalam mitologi Yunani, Cupid dikenal sebagai Eros, sosok makhluk abadi yang sering mempermainkan emosi para dewa dan manusia. Ia dipercaya membawa cinta dan gairah, meskipun terkadang juga menimbulkan kekacauan dengan membuat orang jatuh cinta pada sosok yang tidak terduga.
Melalui kelas menggambar bertema Cupid ini, anak-anak tidak hanya berlatih seni, tetapi juga memperluas wawasan mereka tentang sejarah dan mitologi. Diharapkan, kegiatan ini dapat memberikan pengalaman yang bermakna serta menambah semarak perayaan Valentine dengan cara yang edukatif dan kreatif
Dalam sesi tersebut, anak-anak diberikan referensi gambar Cupid dari internet, tetapi tetap diberi kebebasan untuk mencari inspirasi lain atau menciptakan versi karakter mereka sendiri. Menariknya, sebagian besar peserta belum mengenal sosok Cupid. Oleh karena itu, selain menggambar, mereka juga diperkenalkan dengan kisah mitologi Cupid melalui video edukatif di YouTube.
"Anak-anak tidak hanya belajar menggambar, tetapi juga mengenal sejarah dan mitologi di balik sosok Cupid," ujar Arif Rohman, pendamping di Omah Dongeng Marwah. Ia menambahkan, karya yang dihasilkan para peserta nantinya akan digunakan sebagai dekorasi, menambah semarak perayaan Valentine dengan sentuhan kreatif dan edukatif.
Kegiatan menggambar ini merupakan bagian dari kelas rutin Omah Dongeng Marwah yang diadakan setiap hari Selasa. Sebelum kelas menggambar dimulai, anak-anak terlebih dahulu mengikuti sesi presentasi materi sesuai minat mereka. Dengan pendekatan ini, anak-anak diharapkan aktif untuk mengembangkan minat yang dimiliki, serta mendapatkan pengalaman belajar yang lebih luas dan menyenangkan.
Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari anak-anak. Beberapa anak berbagi pengalaman dan pendapat mereka setelah mengikuti kelas. Radian mengaku senang bisa mengembangkan kreativitasnya. "Menurutku, kelas menggambar tadi menyenangkan karena aku bisa mengeksplorasi keterampilan menggambarku."
Sementara itu, Febi merasa mendapat wawasan baru tentang Cupid. "Dari cerita singkat di kelas, aku jadi tahu bahwa Cupid itu ternyata dewa cinta. Sebelumnya, aku pernah melihat gambar anak kecil membawa panah berbentuk hati, tetapi baru kali ini aku tahu namanya Cupid. Saat menggambar, aku juga jadi punya banyak pertanyaan tentang sejarahnya."
Di antara hasil karya yang dibuat, gambar milik Roiha cukup mencuri perhatian. Ia tidak hanya menggambar Cupid sesuai referensi, tetapi juga menciptakan karakter versinya sendiri.
Dengan antusiasme yang tinggi dari anak-anak, kegiatan ini menjadi momen berharga untuk merayakan Hari Valentine dengan cara yang unik dan bermanfaat.
Mengenal Cupid, Simbol Cinta dalam Hari Valentine
Cupid merupakan dewa cinta dalam mitologi Romawi yang kerap digambarkan sebagai anak kecil bersayap dengan busur dan panah. Konon, siapa pun yang terkena panahnya akan jatuh cinta. Ia adalah putra dari Merkurius, sang pembawa pesan para dewa, dan Venus, dewi cinta.
Sejak era Victoria, ilustrasi Cupid semakin populer dalam kartu ucapan Valentine. Tradisi ini berkembang pada abad ke-18 hingga ke-19, menjadikan Cupid sebagai ikon yang lekat dengan perayaan Hari Valentine, bersama dengan Santo Valentine.
Dalam mitologi Yunani, Cupid dikenal sebagai Eros, sosok makhluk abadi yang sering mempermainkan emosi para dewa dan manusia. Ia dipercaya membawa cinta dan gairah, meskipun terkadang juga menimbulkan kekacauan dengan membuat orang jatuh cinta pada sosok yang tidak terduga.
Melalui kelas menggambar bertema Cupid ini, anak-anak tidak hanya berlatih seni, tetapi juga memperluas wawasan mereka tentang sejarah dan mitologi. Diharapkan, kegiatan ini dapat memberikan pengalaman yang bermakna serta menambah semarak perayaan Valentine dengan cara yang edukatif dan kreatif