Jelajahi

Kategori
Best Viral Premium Blogger Templates

Lupa Tabyit (Niat Puasa Ramadan) Membuat Puasa Tidak Sah?

parist  id
Jumat, Maret 28, 2025 | 16:51 WIB
Ilustrasi berdoa/pinterest

PARIST.ID - Tabyit adalah niat puasa Ramadan yang dilakukan pada malam hari, mulai dari terbenamnya matahari sampai sebelum terbitnya fajar.

Pelafalan tabyit niat puasa merupakan langkah awal umat muslim untuk menjalankan ibadah puasa. Umumnya di indonesia, pelafalan niat puasa dilaksanakan secara bersama-sama setelah menjalankan shalat tarawih dan shalat witir berjamaah di masjid atau musholla sekitar. Hal tersebut tentu baik untuk mengantisipasi lupa membaca niat.

Sebenarnya, hukum tabyit niat dalam puasa Ramadan merupakan bagian dari ilmu fikih. Dalam penetapan hukumnya, hal ini didapat melalui ijtihad. Konsekuensinya, setiap sesuatu yang didapat melalui ijtihad akan berpotensi menimbulkan perbedaan pendapat. Oleh karena itu, persoalan tabyit niat puasa Ramadan juga mengalami perbedaan pandangan.  

Menurut mazhab Imam Malik, niat (tabyit) cukup dilakukan pada malam pertama Ramadan dengan niat berpuasa satu bulan penuh. Dengan demikian, jika seseorang lupa berniat pada malam-malam berikutnya, puasanya tetap sah. Sementara itu, menurut mazhab Imam Syafi’i, niat (tabyit) harus dilakukan setiap malam sebelum terbit fajar. Oleh karena itu, niat puasa tidak cukup jika hanya dilakukan pada malam pertama Ramadan.  

Meskipun demikian, dalam kitab Fathul Mu'in dijelaskan bahwa Ibnu Hajar menganjurkan untuk tetap berniat puasa sebulan penuh di awal Ramadan. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi kelalaian seseorang dalam berniat setiap malam. Dengan demikian, puasa pada hari yang lupa diniati tetap sah menurut mazhab Imam Malik. Hal ini tentunya membuat usaha menahan lapar, dahaga, dan hawa nafsu selama berpuasa tidak sia-sia.  

Namun, apakah hal ini tetap mewajibkan qadha? Jika mengacu pada mazhab Imam Syafi'i, lupa niat (tabyit) berarti tidak memenuhi syarat sah puasa. Konsekuensinya, puasa dianggap tidak sah dan wajib diqadha.  

Terdapat dua hikmah atau faidah dibalik dianjurkannya niat puasa sebulan penuh di awal Ramadan, sebagaimana dijelaskan dalam kitab Taqrirot as-Sadidah. Pertama, puasa pada hari yang lupa diniati tetap sah menurut mazhab Imam Malik, sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya. Kedua, Mendapat pahala yang sempurna meskipun seseorang meninggal sebelum menyelesaikan puasa satu bulan penuh, karena telah mempertimbangkan niat (tabyit). 

Semoga tulisan ini dapat bermanfaat, barakaallahu fiikum. 

Kontributor : Siti Rohatul Asroriyah
Editor : Maulida Lailatul M.  

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Lupa Tabyit (Niat Puasa Ramadan) Membuat Puasa Tidak Sah?

Trending Now