![]() |
Ilustrasi musim pancaroba/Pinterest |
Musim pancaroba di momentum Ramadhan ini membuat banyak orang yang sakit di seluruh kalangan masyarakat khususnya dikalangan mahasiswa. Contohnya saja di Program Studi Program Pemikiran Islam (PPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam (FDKI) Institut Agama Islam Negeri Kudus, banyak dari mahasiswanya tidak masuk perkuliahan seperti biasa disebabkan sakit, sementara mahasiswa yang masuk terlihat kurang segar dan banyak dari mereka yang membawa tisu.
Dari kejadian tersebut membuktikan bahwa pergantian musim saat sedang berpuasa sangat mempengaruhi sistem imun di kalangan mahasiswa khususnya.
Kurangnya mineral dan nutrisi yang diterima tubuh menjadi penyebab menurunnya sistem imun. Pada saat puasa banyak mahasiswa tidak memperhatikan apa yang mereka konsumsi. Kebanyakan mahasiswa adalah anak rantau yang menetap di kos, tentu saja mereka memilih makanan yang simpel dan mengeyangkan tanpa memperdulikan kebutuhan asupan tubuh.
Selain itu, kurangnya minum air putih juga menjadi salah satu alasan, padahal air putih sangat diperlukan pada saat pergantian musim ini, karena dapat menjaga suhu tubuh dan menetralkan tubuh dari racun-racun.
Banyak dari meraka terserang penyakit seperti batuk, pilek, demam, dan gatal- gatal pada tubuh. Jika tubuh tidak menerima mineral dan asupan yang cukup sistem kekebalan tubuh akan melemah akibatnya saat mereka terpapar cuaca yang tidak menentu virus dan bakteri mudah menyerang.
Menurut dinas kesehatan Kabupaten Bandung, saat pancaroba terjadi, kondisi tubuh mengalami perubahan suhu sehingga sistem imun menurun. Pergantian cuaca yang mendadak akan membuat tubuh bingung untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Penerapan pola hidup sehat seperti istirahat dengan cukup, cuci tangan, dan memperhatikan pola makan dan minum sangat diperlukan, mengingat kegiatan mahasiswa yang sangat padat dalam kondisi berpuasa. Pola hidup sehat ini yang di abaikan mahasiswa sehingga menyebabkan mahasiswa banyak terserang penyakit. Seharusnya mahasiswa lebih memperhatikan apa yang terbaik bagi tubuhnya saat sedang puasa, mengingat kegiatan mereka yang padat dalam kondisi puasa yang tentunya lemah dan lesu.
Oleh sebab itu, mahasiswa seharusnya lebih sadar akan pentingnya pola hidup sehat agar tetap bugar dalam menjalani aktivitas akademik selama bulan Ramadan.
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat, barakaallahu fiikum.